Kamis, 12 Juni 2014

Main Body Karangan Ilmiah

Karangan Ilmiah
            Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Tujuan Karya Ilmiah   :
·         Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
·         Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·         Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
·         Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
·         Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut          :
·         Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
·         Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
·         Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
·         Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
·         Memperoleh kepuasan intelektual;
·         Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
·         Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Sistematika penulisan karangan ilmiah           :
BAB 1 : PENDAHULUAN
            A.      LATAR BELAKANG
            Dalam rangka menghadirkan suatu karya ilmiah yang memiliki bobot tinggi, khususnya yang terkait dengan penelitian kuantitatif, maka disinilah pentingnya landasan teori sebagai rujukan dalam melakukan sebuah penelitian. Seorang peneliti akan merasa terbantukan dengan adanya teori, karena hal tersebut akan menjadi titik acuan dalam proses  penelitiannya. Sehingga dengan adanya referensi tersebut maka penelitian yang dilakukan bukan hal coba-coba yang pada ujungnya menghasilkan kekeliruan atau lazimnya lebih dikenal dengan istilah trial and error. Demikian pula dengan kerangka konseptual,  merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam penelitian kuantitatif. Karena hal tersebut merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis.
            B.     RUMUSAN MASALAH
            Rumusan masalah adalah pokok permasalahan yang akan kita bahas atau pertanyaan - pertanyaan berupa pokok permasalahan yang akan kita bahas dalam karangan ilmiah. Rumusan masalah dibuat dalam kalimat tanya, sedangkan tujuan penelitian berisi pendeskripsian secara singkat, jelas, dan tajam mengarah pada rumusan masalah dan latar belakang masalah (berupa kalimat berita). Ketidaksantunan penulisan bahasa dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian terletak pada sistematika penomoran karangan. Sistematika penomoran terdiri dari sistem angka desimal (1, 1.1, 1.2 ...) dan sistem gabungan angka dan huruf (I, A, 1, a....) Pengunaan nomor atau kode tidak boleh untuk pernyataan tunggal atau tidak ada kedua,ketiga, dan seterusnya.
            C.     TUJUAN PENULISAN
Dalam hal ini tujuan dari penulisan adalah     :
·         Untuk melengkapi tugas kuliah metode penelitian.
·         Sebagai bahan pembahasan dalam rangka menambah pengetahuan mahasiswa yang nantinya akan membantu pada proses pembuatan skripsi atau karya ilmiah lainnya.
BAB II            : Landasan Teori
            Pada penelitian kuantitatif, peran teori sangat penting sebagai dasar atau landasan dalam suatu riset/penelitian. Karena tanpa landasan teori maka penelitian akan berujung pada kesalahan atau sering dikenal dengan istilah trial and error. Dengan adanya landasan teori ini, maka memberikan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data. Setiap teori bisa dikatakan sebagai dugaan sementara, karena hal tersebut mesti memerlukan pembuktian. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Sitirahayu Haditono (1999), bahwa suatu teori akan memperoleh arti penting mana kala ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala-gejala yang ada. Mark (1963) dalam (Sitirahayu Haditono, 1999), membedakan adanya tiga macam teori. Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara  lain:
1.      Teori yang deduktif, memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data.
2.       Teori yang induktif, cara menerangkan adalah dari data ke arah teori.
3.      Teori yang fungsional, disini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai berikut.
1)      Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis. Hukum-hukum ini biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hukum menunjukkan suatu hubungan antara variabel-variabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal sebelumnya.
2)      Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Disini orang mulai dari data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu datang suatu konsep yang teoritis ( induktif).
3)      Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi. Disini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat yang teoritis.
            Berdasarkan data tersebut di atas secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini diperoleh melalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak dia bukan suatu teori.
BAB III          : Metodologi Penelitian
            Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.
1.      Tempat dan waktu : jelaskan tempat/lokasi observasi dengan menyebutkan nama perusahaan serta alamatnya, kemudian sebutkan waktu observasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh masing-masing program studi.
2.      Metode :
a.       Sebutkan nama metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif analisis).
b.      Teknik pengumpulan data (misalnya: wawancara, observasi, menggunakan kuesioner).
c.       Teknik Analisis Data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus keuangan, atau model analisis lain seperti SWOT, EOQ, EVA, ABC).
BAB IV          : Analisis dan Hasil Penelitian
            Data dan Profil Objek Penelitian                    : berisi data dan profil singkat objek penelitian.
             Hasil Penelitian dan Analisis : menyajikan data dan hasil penelitian.
            Rangkuman Hasil Penelitian   :rangkuman hasil penelitian yang umumnya dapat disajikan dalam tabel ringkasan hasil.
            Dalam karya ilmiah laporan penelitian bagian metode penelitian dibuat dalam bab tersendiri. Dalam artikel untuk jurnal metode penelitian/penulisan juga ditulis dalam bagian tersendiri tetapi tidak dalam bentuk bab. Dalam karya ilmiah makalah bahan seminar bagian metode penelitian tidak ditulis secara eksplisit menjadi bab. Dalam laporan penelitian ada perbedaaan antara metode penelitian dalam metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode penelitian dalam laporan penelitian kuantitatif, prosedur penelitian dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data, dan diakhiri dengan analisis data. Yang perlu diuraikan dalam bab pendekatan atau penelitian kuantitatif adalah: (1) jenis dan desain penelitian, (2) populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel (3) Variabel yang dirumuskan secara operasional, (4) instrument penelitian disertai penentuan validitas dan reliabilitasnya, (5) teknik pengumpulan data , (6) teknik pengolahan dan analisis data. Dalam uraian tentang metode penelitian itu tidak cukup hanya disebut istilah-istilah, seperti angket guide interview observasi, wawancara. masing-masing istilah tersebut perlu diterangkan prosedur penggunaan atau pelaksanaannya. bahkan, kegunaan dari masing-masing teknik atau metode yang digunakan perlu diterangkan secara jelas. Sebaliknya pengertian populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, angket, guide interview, guide observation, wawancara dan sebagainya tidak perlu diuraikan sebagaimana dalam mata kuliah metodologi penelitian. yang diuraikan adalah siapa atau apa populasinya, berapa ukuran populasinya, berpa ukuran sampelnya, apa teknik penarikan sampelnya, apa alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, apa teknik pengumpulan datanya, apa teknik pengolahan dan analisis data yang dipilih dan digunakan. masing-masing metode penelitian yabg dipilih perlu diuraikan secara operasional sesuia dengan apa yang dikerjakan oleh peneliti. Metode penelitian dalam laporan penelitian kualitatif terdapat beberapa perancangan dan hal ini mengakibatkan penyajiannya akan berbeda pula. Ada beberapa pendekatan penelitian kualitatif yang sering digunakan, seperti: (1) fenomologi. (2) hermeneutika, (3) etnografi, (4) grounded theory. Adapun desain penelitian kualitatif dapat berupa studi kasus, grounded study, etnometodologi, biografi, historical social science, riset klinis dll. Kerangka penelitian kualitatif yang diuraiakan dan dalam pedoman ini tidak dimaksudkan untuk semua jenis penelitian kualitatif yang bersifat khusus melainkan hanya untuk memberi kerangka dasar bagi penulisan karya ilmiah atau laporan penelitian yang menggunakanj metode penelitian kulaitatif secara umum. Metode penelitian dalam laporan penelitian kualitatif mencakup bagian-bagian sebagai berikut: (1) dasar penelitian, (2) fokus penelitian,(3) sumber data, (4) teknik sampling, (5) alat dan teknik pengumpulan data, (6)objektivitas dan keabsahan data, (7) Model analisis data, (8) Prosedur penelitian. Bagian-bagian tersebut harus diuraikan sesuai dengan apa terutama dalam penusunan laporan yang dilakukan peneliti, Dengan kata lain, uaraian bagian ini hanya bersifat konseptual atau teoritik, tetapi menyajikan uraian mengenai kejadian yang dilakukan peneliti di lapangan, misalnya, untuk mendapatkan data yang objektif dilakukan triangulasi. Secara teoritik ada 4 macam triangulasi yaitu: (1) motode, (2) sumber, (3) peneliti, (4) teori. Demikian juga dengan model analisis, secara teoritik ada beberapa model yang dapat digunakan seperti: interactive analysis models dan (2) flow analysisi models.
BAB V            : Kesimpulan dan Saran
-          Kesimpulan, berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis yang diperoleh dari penelitian.
-          Saran, ditujukan kepada pihak-pihak terkait sehubungan dengan hasil penelitian.
-          daftar pustaka, berisi daftar referensi yang digunakan dalam penulisan.
-          lampiran, penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik atau tabel.
-          Daftar Simbol, berisi deretan symbol-simbol yang digunakan dalam penulisan,lengkap dengan keterangannya.
Kesimpulan dan saran dikategorikan baik jika memenuhi syarat sebagai berikut      :
a.       Pernyataan mengenai kesimpulan diungkap secara tepat dan akurat tanpa disertai pernyataan baru atau pengantar yang tidak relevan.
b.      Kesimpulan dibuat menurut ruang lingkup generalisasi atas dasar justifikasi data yang disajikan.
c.       Kesimpulan seyogyanya diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan baru, berupa saran atai rekomendari bagi penelitian lebih lanjut.
d.      Saran yang dikemukakan bersifat objektif dan disertai langkah-langkah operasional bagi implementasinya.
e.       Saran semata-mata ditujukan pada upaya perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang dikemukakan atau berupa rekomendasi aplikasi temuan, berikut langkah-langkah teknisnya.

SUMBER       :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar